Nama Kelompok :
Aggo Satria Pandega (10514435)
Fakhri Alwan Maulana (13514899)
M Riyan Alamsyah (16514252)
Thimin Jayadi S (1A514730)
Kelas : 3PA18
Mata Kuliah : Psikologi Manajemen #
Dosen : Natalia Konradus
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejarah manusia telah mencatat bahwa dari awalnya manusia merupakan makhluk sosial yang hidup secara berkelompok. Dari yang semula nomaden atau berpindah-pindah tempat sebagai perubahan habitat lingkungan hidupnya, sampai pada akhirnya seiring dengan perkembangan jaman manusia pun hidup menetap di suatu wilayah dengan peradabannya yang sedikit demi sedikit mengalami perubahan menuju kearah yang lebih modern.
Namun bila dicermati, sejak dari jaman yang masih serba primitive sampai dengan era yang serba modern ini, ada satu hal yang tidak berubah dalam karakterkehidupan manusia. Yaitu, mereka selalu membutuhkan seorang pemimpin dalam setiap kelompoknya. Mulai dari kelompok kecil yang berupa keluarga sampai dengan kelompok yang terbesar yaitu Negara.
Di era sekarang,kepemimpinan lebih menitik beratkan kepada nilai-nilai moral, spiritual, dan keteladanan.yang hanya bias dijalankan oleh seorang pemimpin yang sejati, yang melayani, dan rela berkorban untuk kepentingan mereka yang di pimpinnya.
Kepemimpinan dimulai dari dalam hati, dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Disinilah peran seorang pemimpin sejati yangh memiliki nilai religious, parotis, professional, dan humanis yang akan memimpin dengan baik dan mampu menjadi contoh teladan bagi para pengikutnya.
1. KEPEMIMPINAN
A. Pengertian
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang mempunyai imbuhan pe-an yang menunjukkan sifat dimiliki oleh pemimpin. Pemimpin berarti, mengarahkan, membina, mengatur, menunjukkan terhadap orang yang dipimpinnya agar terbina dan bersedia mengikutinya dengan rasa tanggung jawab. Kepemimpinan menunjukkan sifat atau gaya seseorang dalam memimpin seseorang atau organisasi.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi dan memotivasi mereka yang dipimpinnya untuk melakukan hal-hal yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang di inginkan bersama.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi atau menggerakkan orang-orang yang dipimpin sedemikian rupa sehingga memperoleh kepatuhan, kepercayaan, rasa hormat, dan loyalitas untuk menyelesaikan tugas yang di amanahkan.
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengantisipasi, melihat kedepan, mempertahankan fleksibelitas dan memberdayakan orang lain untuk menciptakan perubahan strategis yang diperlukan.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan bersama. Dan oleh karenanya seorang pemimpin harus bias memberdayakan dan meningkatkan kualitas orang-orang yang dipimpinnya dengan menumbuhkan dan mengembangkan segala potensi yang mereka miliki supaya mereka mampu menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepada mereka.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, selain itu seorang pemimpin juga harus bias bersikap ing ngarsa sung tulodha yaitu mampu menjadikan dirinya sebagai contoh dan teladan yang baik bagi orang-orang yang dipimpinnya.
B. Sebab-Sebab Munculnya Kepemimpinan
Sejarah manusia telah mencatatbahwa dari awalnya manusia merupakan makhluk social yang hidup secara berkelompok. Dari yang semula nomaden atau berpindah-pindah tempat sebagai perubahan habitat lingkungan hidupnya, sampai pada akhirnya seiring dengan perkembangan jaman manusia pun hidup menetap di suatu wilayah dengan peradabannya yang sedikit demi sedikit mengalami perubahan menuju kearah yang lebih modern.
Namun bila dicermati, sejak dari jaman yang masih serba primitive sampai dengan era yang serba modern ini, ada satu hal yang tidak berubah dalam karakterkehidupan manusia. Yaitu, mereka selalu membutuhkan seorang pemimpin dalam setiap kelompoknya. Mulai dari kelompok kecil yang berupa keluarga sampai dengan kelompok yang terbesar yaitu Negara.
Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin:
(kartini kartono,183:29)
1. Teori geneti
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak dapat dibuat. Diat memang sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Teori ini menganut pandangan determin artinya pandangan yang sudah ditentukan sejak dulu.
2. Teori social
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin tidak dilahirkan akn tetapi seorang calon pemimpin dapat disiapkan, dididik, dan dibentuk agar dia menjadi pemimpin melalui pendidikan dan dorongan berbagai pihak.
3. Teori ekologis atau sintesis
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pemimpin apabila dia memang memiliki bakat-bakat pemimpin. Kemudian bakat ini dikembangkan melalui pendidikan, dorongan dan pengalaman yang membentuk pribadi seorang pemimpin.
2. KEKUASAAN
A. Pengertian
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan. Kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berprilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti, 1992).
Kekuasaan (power) dan kepemimpinan tidak bisa dipisahkan karena keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat ukur mempengaruhi perilaku para pengikutnya. Ini berarti bahwa kekuasaan merupakan alat didalam proses kepemimpinan.
Istilah kekuasaan dalam literatur manajemen telah cukup banyak diberikan oleh para pakar, akan tetapi masih juga terjadi kekaburan tentang pengertiannya. Seringkali kekuasaan dipergunakan silih berganti dengan istilah-istilah lainnya seperti pengaruh (influence) dan otoritas (authority).
Max Weber (dalam Thoha, 2007:330) menyatakan bahwa kekuasaan sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang actor di dalam suatu hubungan social berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.
Walted Nord merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran energy dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya.
Konsepsi kekuasaan yang telah diterima secara luas adalah dikotomi antara “position power” (kekuasaan karena kedudukan) dan “personal power” (kekuasaan pribadi). Menurut konsep tersebut, kekuasaan sebagian diperoleh dari peluang yang melekat pada posisi seseorang dalam organisasi dan sebagian lagi disebabkan oleh atribut-atribut pemimpin tersebut serta dari hubungan pemimpin-pengikut.
Ø Position power adalah kewenangan formal, control terhadap sumber daya dan imbalan, control terhadap informasi, control ekologis.
Ø Personal power berasal dari keahlian dalam tugas, persahabatan, kesetiaan, kemampuan persuasif dan karismatik dari seorang pemimpin.
Menurut kartini kartono (1994:140) mengungkapkan bahwa sumber kekuasaan seorang pemimpin dapat berasal dari:
· Kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain.
· Sifat dan sikapnya yang unggul, sehingga mempunyai kewibawaan terhadap pengikutnya.
· Memiliki informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang luas.
· Memiliki kemahiran human relation yang baik, kepandaian bergaul dan berkomunikasi.
Kekuasaan merupakan kondisi dinamis yang dapat berubah sesuaiperubahan kondisi dan tindakan-tindakan individu atau kelompok. Ada dua teori yang dapat menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh, dipertahankan atau hilang dalam organisasi. Teori tersebut adalah :
Ø Social exchange theory, menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh dan hilang selagi proses mempengaruhi timbale balik terjadi selama beberapa waktu antara pemimpin dan pengikut. Focus dari teori ini mengenai expert power dan kewenangan.
Ø Strategic contingencies theory, menjelaskan bahwa kwkuasaan dari suatu subunit organisasi tergantung pada factor keahlian dalam menangani masalh penting, sentralisasi unit kerja dalam ar5us kerja dan tingkat keahlian dari subunit tersebut.
B. Membandingkan Kepemimpinan dan Kekuasaan
Kedua konsep ini saling bertautan. Para pemimpin menggunakan kekuasaannya untuk mewujudkan tujuan kelompok dan mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan kekuasaan sebagai srana untuk memudahkan usaha mereka tersebut. Salah satu perbedaan antara kedua istilah itu terkait dengan kesesuaian tujuan. Kekuasaan tidak mensyaratkan kesesuaian tujuan, tetapi hanya ketergantungan. Sebaiknya, kepemimpinan mensyaratkan keserasian antara tujuan pemimpin dan mereka yang dipimpin . perbedaan yang kedua berkaitan dengan arah pengaruh. Kepemimpinan berfokus pada pengaruh kebawah arah pengikut. Kepemimpinan meminimalkan pola-pola pengaruh kesamping dank e atas. Sedangkan kekuasaan tidak demikian. Perbedaan lainnya terkait dengan penekanan penelitian. Penelitian mengenai kepemimpinan, sebagian besar menekan gaya. Penelitian tersebut mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti : seberapa suportif semestinya seorang pemimpin “ sampai tingkat mana proses pengambilan keputusan harus dilakukan bersama dengan para pengikutnya” sebaiknya, penelitian mengenai kekuasaan cenderung mencakup bidang yang lebih luas dan berfokus pada taktik-taktik untuk memperoleh kepatuhan dari anak buah.
C. Sumber-Sumber Kekuasaan
Kekuasaan berdasarkan kedudukan memiliki pengaruh potensial yang berasal dari kewenangan yang sah karena kedudukannya dalam organisasi terdiri dari: kewnangan formal dan kekuasaan pribadi.
- Kewenangan formal, yaitu kewenangan yang mengacu pada hak prerogative, kewajiban dan tanggung jawab seseorang berkaitan dengan kedudukannya dalam organisasi atau system social.
- Kekuasaan pribadi menjelaskan bahwa kelompok sumber berdasarkan kedudukan akan berlimpah pada orang-orang yang seraca hirarki mempunyai kedudukan dalam organisasi. Pengaruh potensial yang melekat pada keunggulan individu terdiri dari: kekuasaan ,keahlian (expert power), kekuasaan kesetiaan (referent power), dan kekuasaan karisma.
Dalam menjalankan kepemimpinan seorang pemimpin harus memiliki kekuasaan (power). Bentuk kekuasaan bermcam-macam meurut Tosi, Rizzo, dan Carrol (1990), bahwa ada lima bentuk dari kekuasaan yang dimilikin seseorang yakni:
1. Kekuasan Imbalan (Reward Power)
Adalah kekuasan yang didasarkan kemampuan seseorang menyediakan keu ntungan bagi sesuatu atau orang lain. Kekuasaan mengalir dari individu yang mampu menyediakan reward yang dibutuhkan orang lain. Kemampuan ini memungkinkan pemilik kekuasaan mengendalikan perilaku orang lain dan mencapai hasil yang diharapkan sejauh adanya kebutuhan orang lain tersebut akan reward yang disediakan olehnya.
2. Kekuasaan paksaan (coercive power)
Adalah kekuasaan yang didasarkan atas kemampuan sesorang menyediakan dampak hukuman pada target akibat ketidakpatuhannya. Kekuasaan ini terletak pada kemampuan seseorang untuk memerintahkan kepatuhan lewat cara fisik. Seperti reward, kekuasaan jenis ini memungkinkan pemimpin mempengaruhi perilaku orang lain akibat kemampuannya menerapkan hasil yang tidak di inginkan. Ketidak patuhan atas orang yang punya jenis kekuasaan koersif menghasilkan penerapan hukuman dalam bentuk menahan reward yang diinginkan. Ini merupakan situasi kekuasaan koersif, kekuasaan yang mengikuti model militer.
3. Kekuasaan Ahli (expert power)
Adalah kekuasaan yang didasarkan kemampuan dan pengetahuan khusus yang dimiliki seseorang dimna target atau oranglain kerap menggunakan atauy bergantung kepadanya. Orang selalu menghargai kompetensi, dan sebab itu expert power merupakan sumber kekuasaan yang penting untuk diterapkan. Kekuasaan mengalir dari orang yang punya skill, pengetahuan, dan kemampuan yang dibutuhkan dan dihargai oleh orang lain. Jika orang merenggek agar seorang pekerja mau menggunakan skill yang ia miliki untuk membantu mereka, maka pekerja tersebut punya kekuasaan.
4. Kekuasaan Legitimasi (legitimate power)
Adalah kekuasaan yang didasarkan atas perasaan orang lain bahwa pelaku kekuasaan punya otoritas dan hak untuk mempengaruhi tindakan mereka. Perasaan ini merupakan hasil yang diterima dari organisasi formal atau warisan historis. Kekuasaan hadir pada mereka yang ditunjuk oleh organisasi untuk member perintah. Delegasi otoritas melegitimasikan hak seseorang memaksakan kepatuhan pada mereka yang menyatakan wajib untuk mentaati sumber kekuasaan (organisasi).
5. Kekuasaan Referen (Referent Power)
Adalah kekuasaan yang bersumber dari sifat seseorang karena ia memiliki daya tarik tertentu. Seorang pemimpin akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan.
Bahwa kekuasaan hamper selalu berkaitan dengan praktik-praktik seperti pengguanaan rangsangan (insentif) atau paksaan (coercion) guna mengamankan tindakan manuju tujuan yang telah ditetapkan. Seharusnya orang-orang yang berada di pucuk pimpinan, mengupayakan untuk sedikitmenggunakan insentif dan koersif. Sebab secara alamiah cara yang paling efisien dan ekonomis supaya bawahan secara sukarela dan patuh untuk melaksanakan pekerjaan adalah dengan cara mempersuasi mereka. Cara-cara koersif dan insentif ini selalu lebih mahal,dibandingkan jika karyawan secara spontan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi yang mereka pahami berasal dari definisi tradisional kekuasaan difokuskan pada kemampuan perorangan untuk menentukan atau membatasi hasil-hasil.
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengantisipasi, melihat kedepan, mempertahankan fleksibelitas dan memberdayakan orang lain untuk menciptakan perubahan strategis yang diperlukan.
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan. Kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berprilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti, 1992).
Saran
Adapun saran yang kami berikan, melalui pembahasan kepemimpinan dan kekuasaan ini,diharapkan mahasiswa dapat memahami arti kepemimpinan dan kekuasaan, selain itu mahasiswa juga dapat menerapkan sikap sebgai pemimpin yang hebat pada kehidupan pribadi maupun dalam sebuah organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, kartini. 2003. pemimpinan dan kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Wheatley, Margaret J. 2002. Kepemimpinan Dalam Dunia Baru. Jakarta: Abdi tandur
Alma, Buchari. 2013. Keriwausahaan untuk mahasiswa dan umum. Bandung: Alfabeta
John C, Maxwellm.2011. The 5 Levels Leadership.Surabaya: Mic Publising
0 Response to "TUGAS 2 KELOMPOK : KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN"
Post a Comment